Minggu, 24 Juli 2016

MR Myelography

Pengertian Myelografi
                   Myelografi adalah Pemeriksaan secara radiologi dari medulla spenalis dengan menyuntikan media kontras positif kedalam ruang sub aracnhoid. Pemeriksaan ini sering dilakukan dengan memasukkan media kontras ke dalam ruang subarachnoid yang disuntikan pada tulang belakang, biasanya di L2-L3 atau L3-L4 atau di sisterna magna antara C1 dan tulang oksipital.
               Tujuannya untuk memperlihatkan kelainan-kelainan pada: Ruang sub araknhoid, syaraf perifer, medulla spinalis. Myelography juga digunakan untuk menunjukkan ekstrinsik kompresi sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh disk hernia, fragmen tulang, Atau tumor, serta sumsum tulang belakang yang membengkak akibat cedera traumatik.

Ø  MR Myelografi
Keunggulan utama dari MR myelography dibandingkan dengan radiografi konvensional, yaitu: pada MR myelography kurangnya radiasi pengion, non-invasif alami, dan kurangnya kebutuhan untuk bahan kontras intratekal. Berdasarkan seleksi slice saat ini MR myelografi terdapat dua teknik yang digunakan:
1.     Multislice MR myelography
Multislice MR myelography membutuhkan waktu pencitraan yang relatif lama. Kualitas gambar sering terdegradasi oleh artefak yang timbul dari cairan serebrospinal .

2.     Single slice MR myelography
Single-slice MR myelography, yang dilakukan menggunakan irisan tebal tunggal dan tidak memerlukan postprocessing, memberikan gambar proyeksi dengan penekanan yang sangat baik dari sinyal latar belakang. Karena waktu pencitraan yang jauh lebih pendek dari teknik multislice, single slice MR myelography dapat dengan mudah ditambahkan untuk pemeriksaan MR rutin tulang belakang.

Teknik
               Single-slice MR myelography dilakukan menggunakan satu-shot turbo spin-echo sequence efektif. parameter pencitraan untuk tulang cervicothoracic TR / TE : 1200-1400; TSE, 256,  waktu pencitraan, 2,8 detik. tulang belakang lumbar, sebuah inversi pulsa diaplikasikan untuk benar-benar menekan sinyal lemak. Parameter pemindaian TR / TE : 1200-1600, TSE ; 256,  waktu pencitraan, 32 detik.
Resolusi spasial (Ukuran pixel) untuk cervicothoracic dant ulang belakang lumbar masing-masing yaitu 0,98× 0,98 mm dan 0,55×0,55 mm.  Dalam setiap pasien, tiga gambar (di koronal dan miring bilateral arah koronal) diperoleh dengan sepotong ketebalan 40-60 mm. Single-slice MR myelographic gambar yang ditampilkan dengan midsagittal gambar MR T2-tertimbang , yang memungkinkan resolusi anatomi yang lebih baik. Semua MR pencitraan dilakukan dengan unit 1,5-T
Salah satu contoh MR Myelography juga digunakan untuk menunjukkan ekstrinsik kompresi sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh Disk hernia :
1.     MR myelography menunjukkan kelainan pada sisi  kantung teka karena Disk herniasi. Posisi olique pada mr myelogram memperlihatkan deformitas ekstrinsik reses lateral pada sisi kantung teka karena Disk herniasi yang posterolateral.
2.     Sisi lateralis disk herniasi yang  jauh tidak mempengaruhi kantung teka, tidak akan terdeteksi pada MR Mielografi

3.     Sensitivitas untuk mendeteksi dan melokalisasi CSF akar selubung di kompresi akar saraf pasien lebih tinggi menggunakan 3D MRM dibandingkan dengan myelography  konvensional

 

Persiapan Ruang Pemeriksaan

Salah satu tanggung  jawab radiographer adalah mempersiapkan ruang pemeriksaan sebelum pasien datang. Radiografer harus mempersiapkan peralatan yang akan dibutuhkan pada saat pemeriksaan. Karena prosedur melibatkan  teknik aseptik,  meja pemeriksaan dan lebih peralatan medis  yang digunakan harus  steril.
Kontras Media
            Metrizamide, diperkenalkan pada akhir tahun 1970-an.  Media kontras ini menjadi agen pilihan karena bersifat : Nonionik, larut dalam air, dan media kontras ini memberikan visualisasi yang baik dari akar saraf (Gambar. 25-7) Selain itu, agen ini mudah diserap oleh tubuh. 
Salah satu kelemahan dari metrizamide adalah kecenderungan untuk diserap oleh tubuh sangat cepat, sehingga pengambilan radiografi harus dilakukan dengan cepat tetapi harus menghasilkan gambaran yang memberikan informasi akurat.Contoh media kontras lain yang digunakan yaitu : Utrafist, Omnipaque, Iopamiero
Gambar. 25-7 myelogram menggunakan kontras yang larut dalam air menengah (metrizamide) akar saraf dilihat di panah.

Prosedur Pemeriksaan
Premedikasi untuk pasien myelography  jarang diperlukan. Pasien harus terhidrasi dengan baik, karena media kontras non-ionik yang larut dalam air akan diserap oleh tubuh.  Untuk mengurangi rasa takut pada pasien dan mencegah terjadinya kesalahan  tak terduga selama prosedur pemeriksaan,  maka radiografer harus menjelaskan rincian tentang pemeriksaan MR myelography kepada pasien sebelum pemeriksaan dimulai.
Pasien juga harus diberitahu bahwa poisisi tubuh harus dipertahankan tidak boleh bergerak  selama pemeriksaan dilakukan karena posisi pasien Trendelenburg ( dimana posisi kaki lebih tinggi dari kepala). Oleh sebab itu radiografer harus meyakinkan bahwa pasien tersebut akan tetap aman selama pemeriksaan berlangsung.
Persiapan Pasien
a.     Jika pasien wanita, tanyakan apakah pasien hamil.
b.     Tanyakan apakah pasien mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya.
c.      Tanyakan apakah pasien mempunyai riwayat asma
d.     Penandatanganan informed consent.
e.     Melepaskan benda-benda logam pada daerah yang akan diperiksa.
f.       Pasien puasa: selama 5 jam sebelum pemeriksaan.
g.      Pasien diberi penjelasan tentang prosedur pemeriksaan.
h.     Dibuat plain foto posisi AP dan lateral pada daerah yang akan diperiksa. Premedikasi diberikan obat sedatif, yaitu kombinasi dari 10 mg Drop ridol & 0,15 mg
 Persiapan Alat Dan Bahan
a.  Alkohol                                                  i. Gunting, plester dan Thermometer
b. Kaset yang berisi film                            j. Yodium ( Betadine )
c. Marker L dan R                                      k. Media kontras yang digunakan
e. Spuit 10 ml dan 20 ml                            l. Obat anti hestamin
f. Jarum spina beberapa ukuran                 m. Konrentan
g. Kasa steril                                              n. Kergaji ampul
h. Kapas steril                                             

 Prosedur pemeriksaan

a.Posisi pasien lateral dengan bagian punggung menepel pada tempat tidur. lutut pasien fleksi menempel,leher fleksi kedepan dan dagu menempel pada dada.
b.Pilih pilih lokasi di tiap celah interspinosus vertebra dibawah L2-L3. beri tanda pada celah interspinosus yang di tentukan.
c. Desinfeksi kulit dengan larutan desinfeksi pada daerah yang sudah di tentukan.
d. Anastesi kulit pada daerah yang sudah di tentukan.
e.  Tusukkan jarum spinal kedalam jaringan subkutis/dibawah kulit,jarum harus memasuki ronggan interspinosus tegak lurus terhadap aksis panjang vertebra.
f.Tusukkan jarum kedalam rongga subarachoid dengan perlahan-lahan
g.Dokter biasanya  mengambil cairan  CSF ( cerebro  spinal fluid) untuk melakukan analisis laboratorium dan perlahan-lahan menyuntikkan kontras media sekitar sebanyak 9-12 mL.
h.Setelah menyelesaikan injeksi, dokter melepaskan  jarum spinal
i.lalu perjalanan media kontras diamati dan dikendalikan melalui fluoroskopi, pergerakan meja pemeriksaan tersebut memungkinkan untuk mengambil spot gambar bagian tubuh yang diperiksa pada saat pemeriksaan berlangsung.

Proyeksi Pemotretan
Myelografi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik radiografi konvensional ataupun dengan fluoroskapi. Sebelum pemeriksaan myelografi dilakukan dibuat terlebih dahulu foto pendahuluan ( polos ) dari vertebre dengan proyeksi AP dan lateral.  Apabila foto pendahuluan taelah baik / informatif yang dinyatakan oleh radiolog, pemeriksaan diteruskan dengan penyuntikkan media kontras

1.    Proyeksi Lateral
• Tujuan : untuk melihat kedalaman jarum yang menusuk ke dalam diskus intervertebralis menembus Medula Spinallis


• Posisi Pasien : Pasien lateral recumbent, kepala di atas bantal, knee fleksi, di bawah knee dan ankle diberi pengganjal.


• Posisi Obyek :
Atur MSP tegak lurus kaset/meja pemeriksaan (jika pakai buki),pelvis dan tarsal true lateral,letakkan pengganjal yang radiolussent di bawah pinggang agar vertebra lumbal sejajar pada meja (palpasi prosessus spinosus).
• FFD : 100 cm

• CR : Tegak lurus kaset
• CP : Setinggi L3 (palpasi lower costal margin/4 cm di atas cristailiaka)

2.    Proyeksi Antero Posterior(AP)
• Tujuan : Untuk melihat zat contas yang telah terisi contras media
• Posisi Pasien : Pasien tidur supine, kepala di atas bantal, knee fleksi.
• Posisi Obyek :Atur MSP tegak lurus kaset/meja pemeriksaan (jika pakai buki),letakkan kedua tangan diatas dada,tidak ada rotasi tarsal / pelvis.

• FFD : 100 cm
• CR : Tegak lurus kaset

• CP : berpusat pada T 12 - L 1 . Gunakan kaset 24 X 30 cm (IO x 12 inci)
 (Gambar. 25-9 ).
  Gambar 25-9 myelogram Lumbar: AP proyeksi dengan kontras media non- ionik larut dalam air menunjukkan kantong aksila dan akar saraf yang sesuai (Lihat panah).
Add caption

DAFTAR PUSTAKA :
Merryls Vol 3 : https://drive.google.com                                                                             https://www.urmc.rochester.edu/medialibraries/urmcmedia/imaging/education/educational-resources/documents/mrmyelo.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar